Apa itu Gharar? Panduan Lengkap Konsep Islam Penting ini

Posted on
Apa itu Gharar? Panduan Lengkap Konsep Islam Penting ini
Apa itu Gharar? Panduan Lengkap Konsep Islam Penting ini

Apa itu Gharar? Gharar (غرار)  berarti ketidakpastian yang berlebihan dalam penjualan atau pembelian suatu komoditas. Ini adalah salah satu masalah yang paling kontroversial dalam yurisprudensi Islam, dan ada banyak pendapat tentang bagaimana hal itu harus diperlakukan dan sejauh mana hal itu dapat dianggap melanggar hukum. Artikel ini mencoba untuk membahas semua aspek gharar secara mendetail dengan menelusuri sejarah, sifat, jenis, dan pengaruhnya terhadap transaksi jual beli dari perspektif hukum Islam. Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang akan dibahas dalam artikel ini: Apa itu Gharar? Bagaimana itu dipraktekkan di Arab pra-Islam?

Jenis Gharar

Gharar sering diklasifikasikan menjadi dua jenis: kecil dan besar. Gharar kecil mencakup situasi di mana hasilnya tidak pasti, tetapi bukan tidak mungkin untuk diprediksi. Contoh gharar kecil adalah membeli mobil bekas tanpa mengetahui sejarah lengkapnya. Gharar besar, di sisi lain, mengacu pada situasi di mana hasilnya tidak mungkin diprediksi. Contoh gharar besar adalah berjudi atau berinvestasi dalam usaha bisnis baru tanpa melakukan penelitian terlebih dahulu.

Hukum Mengontrakkannya dalam Syariat

Hukum dasar gharar adalah haram, karena melibatkan memanfaatkan ketidaktahuan orang dan karena itu mengarah pada perjudian, yang juga haram. Para ulama telah membagi gharar menjadi dua jenis: besar dan kecil. Gharar besar adalah yang membatalkan akad, seperti tidak mengetahui apa yang dibeli atau dijual, atau tidak ada barang yang dijual. Gharar kecil adalah sesuatu yang tidak membatalkan akad tetapi masih mengandung beberapa unsur risiko, seperti jika seseorang tidak mengetahui harga pasti sesuatu atau jika barang yang dijual mungkin ada atau tidak ada.

Contoh Gharar

Gharar sering didefinisikan sebagai ketidakpastian, risiko, atau peluang. Dalam konteks kontrak, biasanya mengacu pada situasi di mana satu pihak tidak tahu apa yang mereka setujui. Misalnya, jika Anda membeli mobil tanpa mengetahui merek atau modelnya, itu akan dianggap gharar. Contoh lain termasuk perjudian, asuransi, dan derivatif.

 Ini adalah kesalahpahaman umum bahwa gharar hanya mengacu pada ketidakpastian. Meskipun melibatkan ketidakpastian, ia memiliki komponen penting lainnya – risiko. Ada situasi di mana satu pihak tahu apa yang mereka setujui dan itu masih bisa dianggap gharar. Ambil contoh membeli asuransi. Anda tahu Anda membeli asuransi dari perusahaan asuransi, tetapi Anda tidak tahu berapa banyak pertanggungan yang akan mereka berikan atau apakah mereka akan menanggung biaya tertentu.

Metodologi dalam menghindarinya

Dalam Islam dikenal konsep gharar yang mengacu pada ketidakpastian dan risiko. Ini bisa berupa tidak mengetahui kualitas dari apa yang Anda beli, tidak mengetahui kuantitas dari apa yang Anda beli, atau tidak mengetahui apakah Anda akan menerima apa yang Anda beli atau tidak. Untuk menghindari gharar, umat Islam disarankan untuk hanya membuat kontrak di mana semua ketidakpastian ini telah dihapus. Ini berarti hanya berurusan dengan hal-hal yang diketahui dan terukur, dan menghindari spekulasi sama sekali.

Baca Juga: Survei Islamofobia di Inggris Merinci Serangan Terhadap Masjid, dan Lembaga Islam

Melawan penyebabnya

Quran dan Sunnah jelas tentang larangan gharar, dan ada banyak ayat dan hadits yang menyebutkannya. Para ulama telah menjelaskan bahwa gharar terdiri dari dua jenis: besar dan kecil. Gharar mayor adalah barang yang dijual tidak ada sama sekali, atau tidak pasti keberadaannya. Contohnya adalah menjual sesuatu yang belum ada, seperti bayi yang belum lahir. Gharar kecil adalah tempat barang yang dijual ada, tetapi kualitas atau kuantitasnya tidak diketahui. Contohnya adalah menjual buah di pohon, di mana pembeli tidak tahu berapa banyak buah yang akan ada.