Realitas Menyayat Hati Aborsi dan Pembunuhan Bayi Perempuan dalam Perspektif Islam |
Kalamuna – Pada tahun 2015, data dari Perserikatan Bangsa-Bangsa menunjukkan bahwa lebih dari 20 juta wanita hilang di seluruh dunia—meninggal atau hilang karena aborsi atau pembunuhan bayi—banyak di antaranya dibunuh setelah lahir oleh orang tua mereka sendiri dalam apa yang disebut sebagai pembunuhan gender atau pembunuhan wanita. Jumlah ini tidak berkurang dari waktu ke waktu; itu terus meningkat.
Dimana Kita Salah
Dalam Islam, aborsi dianggap sebagai dosa besar. Kenyataannya adalah bahwa aborsi terjadi, dan itu terlalu sering terjadi. Dalam banyak kasus, ibulah yang membuat keputusan untuk menggugurkan kandungan anaknya. Ini biasanya karena dia belum siap menjadi seorang ibu, atau dia tidak mampu membesarkan anak.
Kadang-kadang, ayah mungkin menekan ibu untuk melakukan aborsi. Di lain waktu, itu hanya masalah kenyamanan bagi orang tua. Apapun alasannya, aborsi adalah tragedi yang sering kali mengakibatkan patah hati dan penyesalan bagi semua yang terlibat.
Al-Qur’an jelas tentang bagaimana kita harus memperlakukan wanita. Laki-laki dan perempuan sama di mata Tuhan, keduanya layak mendapatkan cinta, rasa hormat, dukungan, kenyamanan dan perlindungan. Nabi Muhammad (saw) mengatakan bahwa seorang wanita seperti tulang rusuk: Anda dapat menikmatinya dalam segala hal kecuali untuk hubungan intim.
Ini berarti tidak pantas untuk memukul seorang wanita atau mengutuknya; dia layak mendapatkan kelembutan, cinta, dan dukungan seperti halnya pria mana pun. Namun, setiap tahun di negara-negara Muslim ada ribuan kasus di mana anak perempuan yang belum lahir diaborsi karena tidak diinginkan oleh orang tua atau keluarga mereka. Dimana letak kesalahan kita? Bagaimana Islam menjadi penganjur aborsi seperti itu?
Solusi Terbaik
Meskipun tidak ada jawaban tunggal yang akan berhasil untuk semua orang, solusi terbaik untuk masalah aborsi dan pembunuhan bayi perempuan adalah dengan memberikan dukungan bagi perempuan yang berjuang dengan masalah ini. Dukungan ini bisa datang dalam bentuk bantuan keuangan, konseling, atau sekadar mendengarkan.
Selain itu, penting untuk mendidik orang tentang realitas masalah ini sehingga mereka dapat membuat keputusan yang tepat. Akhirnya, kita harus ingat bahwa Allah adalah penyayang dan pemaaf, dan Dia akan menilai kita sesuai dengan niat kita.
Allah adalah al-Mannan, Pemberi. Dia memberikan hikmat kepada mereka yang memintanya, dan Dia lebih pemaaf daripada yang bisa kita bayangkan. Sesulit apa pun untuk menghadapi masalah ini, kita harus menghadapinya dengan jujur jika kita ingin menemukan solusi yang benar. Insya Allah (Insya Allah), melalui upaya kita banyak kehidupan akan diselamatkan di generasi mendatang.
Apa yang harus dilakukan sekarang?
Muslim percaya bahwa hidup itu suci dan bahwa aborsi dan pembunuhan bayi perempuan adalah dosa besar. Kenyataannya, praktik-praktik ini masih terjadi di seluruh dunia, bahkan di negara-negara Muslim.
Sungguh menyayat hati untuk memikirkan kehidupan tak berdosa yang hilang setiap hari karena praktik-praktik ini. Kita perlu melakukan sesuatu untuk menghentikan ini. Kita perlu mendidik orang tentang keseriusan masalah ini dan kita perlu mengakhiri kenyataan tragis ini.
Pada tahun 2014, UNICEF menerbitkan sebuah laporan yang memperkirakan bahwa antara 100 hingga 200 juta wanita hilang di India. Alasan paling umum di balik pembunuhan bayi perempuan adalah pembayaran mas kawin dan preferensi anak laki-laki.
Di beberapa negara, masih menjadi kebiasaan bagi orang tua untuk membayar mahar ketika mereka menikah. Jika mereka memiliki anak perempuan dan bukan anak laki-laki, mereka bisa menghadapi masalah keuangan yang signifikan karena mas kawin bisa sangat mahal. Orang tua mungkin juga percaya bahwa pengeluaran mereka akan lebih sedikit jika mereka hanya memiliki anak laki-laki.
Satu hal terakhir…
Sebagai seorang wanita Muslim, saya tidak bisa tidak memikirkan dosa aborsi dan pembunuhan bayi perempuan dari perspektif Islam. Itu adalah sesuatu yang menghancurkan hati saya karena sangat bisa dicegah. Ada banyak alasan mengapa seorang wanita mungkin memilih untuk menggugurkan anaknya atau membunuh bayi perempuannya, tetapi tidak ada satupun yang dibenarkan dalam Islam.
Al-Qur’an sangat jelas tentang kesucian hidup manusia, dan mencabut nyawa adalah salah satu dosa paling berat yang bisa dilakukan seseorang. Saya hanya bisa membayangkan rasa sakit dan penderitaan yang harus Allah rasakan ketika Dia melihat anak-anak-Nya saling membunuh. Saya berdoa agar Dia membimbing kita semua ke jalan yang lurus dan membantu kita mengakhiri tragedi ini.
Setiap kehidupan manusia adalah suci dalam Islam, baik itu laki-laki atau perempuan. Nabi Muhammad (saw) berkata, Tidak ada orang yang membunuh anak mereka karena keinginan untuk kekayaan atau kehormatan tetapi mereka tidak akan dapat menemukan tebusan atau harga dengan Allah pada Hari Kebangkitan.
Sebagai Muslim, kita percaya bahwa Allah telah memilih untuk menciptakan kita di dalam rahim ibu kita—tidak peduli apa warna kulit kita, di mana kita dilahirkan, atau siapa orang tua kita. Setiap anak memiliki hak untuk dilahirkan dalam keluarga yang penuh kasih yang akan merawat mereka dengan kasih sayang dan kesabaran. Kita harus melakukan segala daya kita untuk menghentikan tragedi seperti itu sebelum dimulai.